Membangun Safety Culture adalah
PROGRAM membangun Perilaku Aman yang Sama

1. Bukan membangun kesisteman baru, tetapi bagaimana agar diri dapat melakukan kesisteman/teknikal knowledge yang diberlakukan, flexible dengan kondisi budaya existing yang ada untuk memotivasi (internal) dirinya lebih utama dari motivasi external, untuk menuju perkembangan yang lebih baik yaitu melakukan untuk sukses HARI INI.

2. Melalui membangun human focus skill dan system thinking sesuai scope – lokasi dan perannya hari ini, otomatis terbangun faktor pendorong perilaku pada area kerja perusahaan yaitu:

• Sikap Individu
• Kepemimpinan
• Budaya kerja

Agar bukan karena perilakunya sebagai penyebabnya, setidaknya dapat mencegah dengan perilakunya.

3. Terhindar dari kondisi factual existing
⦁ Hanya bagus pada High Level Strategy tetapi poor pada tahap eksekusi
⦁ Meremehkan – Terlena – Mengabaikan – Sekedar Ada – Lupa/Lalai – Mengeluh / Menyalahkan – Emosi Negatif lainnya
⦁ Berbasis factuall

• • Banyak Orang dapat melakukan teknikal knowledgenya
  • Tidak sedikit Orang tidak melakukan knowledgenya, sekalipun piawai menjelaskan kepada orang lainnya
  • Tidak sedikit Orang semula melakukan teknikal knowledgenya, namun kemudian Tidak Konsekuen, Tidak Komitmen, Tidak Konsisten, bahkan melakukan FRAUD
  • Yang dihadapi sehari-hari adalah On Standard dan/atau Low Standard

4. Teridentifikasi penyebab ketidaksesuaian/kecelakaan kerja adalah

• Perilaku tidak aman Kelompok Kerja Eksekusi
• Perilaku tidak aman Top Management &/ Manajemen Tim dalam merencanakan – menyediakan (adaptif) menjadikan kondisi aman untuk dipergunakan di eksekusi

5. Membangun menjadikan K3 Inheren pada semua / setiap orang yang berada, beraktivitas, bekerja pada area kerja perusahaan, sesuai scope – lokasi dan perannya HARI INI, dengan 5 Kualitas Perilakunya.